Rabu, 04 Februari 2015

Tujuan Hidup Manusia Menurut Islam 

 

Di dalam pekerjaan kita sehari-hari,entah apa posisi kita dalam suatu pekerjaan pasti ada "job desk",tugas dan tanggung jawab dan "goal" dari suatu pekerjaan. Seperti itulah juga kita sebagai manusia yang diciptakan Allah dimuka bumi ini. Allah menciptakan kita di muka bumi ini dengan maksud dan tujuan tertentu,bukan sekedar main-main seperti firman Allah :
"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?"(QS.23:115)
"Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main" (QS.21:16)
Penulis hanya mengulas sedikit tentang tujuan penciptaan/hidup,fungsi,tugasdan tanggungjawab manusia di muka bumi ini,karena cakupan ini sangat luas sekali.

Apa Tujuan Hidup Manusia?

Mungkin banyak dari kita yang bertanya "sebenernya kita hidup untuk apaan sih..?? atau mau ngapain sih kita di dunia ini..??,apa iya kita hidup di dunia ini tidak ada tujuan..?? itu adalah pertanyaan yang normal dipertanyakan atau bahkan harus dipertanyakan,kita menciptakan mobil saja pasti ada tujuannya,oleh karena itu manusia diciptakan oleh Allah pasti memiliki tujuan.
Tujuan penciptaan manusia tiada lain adalah untuk beribadah kepada Allah seperti firman-Nya: "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi/beribadah kepada-Ku".(QS.51:56)
Di dalam segala aktivitas kita diatur agar aktivitas kita bernilai ibadah,menurut penulis tidak ada suatu agama yang mengatur aktivitas manusia serinci agama Islam,contoh kecil adalah kita dianjurkan untuk berdoa sebelummakan dan sesudahnya,sebelum tidur dan sesudahnya,sebelum masuk kamar mandi dansesudahnya keluar,ketika ingin masuk rumah dan keluar rumah,ketika bercermin,ketika naik kendaraan,ketika hujan,ketika mendengar petir,ketika hendak berhubungan suami istri,bahkan orang bersinpun didoakan (salingjawab-menjawab) dan masih banyak yang lainnya,apa ada selain agama Islam yang mengatur aktivitas kehidupan manusia serinci itu..???
Itulah bukti kesempurnaan Islam..
"Katakanlah: sesungguhnya shalatku,ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam."(QS.6:162).
Dalam mengarungi perjalanan hidup manusia sering lupa tentang tujuan hidupnya / penciptaannya,mungkin karena kerasnya ujian dan cobaan yang membuat manusia terlupa dan putus asa atau terlena dengan nikmat-nikmat yang diberikanAllah sehingga lupa akan tujuan penciptaanya. Kalau kita mengetahui bahwa kita diciptakan untuk beribadah,dan orientasinya adalah untuk Allah kita hidup ini sesuai dengan (QS.6:162) di atas,tentu kita tidak akan berlama-lama dalam kesedihan,dan terbuai dengan kebebasan-kebebasan dan kesenangan-kesenangan,dan tidak akan menghalalkan segala cara (selalu berhati-hati),aktivitasnya selalu ingin diridhai Allah. Tapi di dunia ini ada setan dan para pengikutnya yang akan menghalangi agar aktivitas kita jauh dari ridha Allah atau bahkan tidak diridhai Allah,yaitu dengan membuat manusia lupa dengan Tuhannya,tujuan hidupnya,tugas dan kewajibannya dan membuat manusia cinta kepada dunia dan lupapada kehidupan yang hakiki (akhirat).

Fungsi/ Peran Manusia

Di dalam suatu perusahaan atau organisasi atau dalam rumah tangga kita semua pasti memiliki fungsi atau peran atau jabatan. Di dalam perusahaan ada yang berperan sebagai manager,supervisor,staff dan sebagainya. Begitu juga dalam rumah tangga ada suami,istri,anak,ayah,ibu.Begitu banyak peran kita di dunia ini,tapi itu semua adalah bukan peran pokok,lalu apa sih sebenarnya peran / fungsi kita sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah? Atau jabatan kita sebagai manusia ciptaan Allah apa sih di dunia ini?
Fungsi / Peran kita di dunia ini tidak lainadalah sebagai khalifah seperti firman Allah SWT: "Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di mukabumi...".(QS.35:39).
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi...".(QS.2:30).
Kata "khalifah" berakar dari kata"khulafa'" yang pada mulanya berarti "di belakang". Dari sini, kata khalifah seringkali diartikan sebagai "pengganti" (karena yang menggantikan selalu berada atau datang di belakang, sesudah yang digantikannya).Ini berarti manusia dijadikan oleh Allah sebagai pengganti/wakil untuk mengurus dan memakmurkan dunia dengan jalan melaksanakan sesuatu perbuatan yang diridhai-Nya di muka bumi ini. Seperti halnya seorang manager yang diberi peran oleh pemilik perusahaan untuk mengelola perusahaan dan menjadi wakil dari sipemilik perusahaan itu dan menjalankan prosedur sesuai dengan yang dikehendaki oleh pemilik perusahaan pula, setidaknya seperti itulah Allah memberi kita peran sebagai khalifah dimuka bumi.

Tugas danTanggungjawab Manusia

Sebelum menjelaskan tentang tugas dan tanggungjawab manusia,kita harus mengetahui dahulu kenapa kita diberi tugas dan tanggungjawab,kita lihat firmanAllah SWT:
"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya,dan dipikullah amanat itu oleh manusia.Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. (QS.33:72).
Ibn Abbas menuturkan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:
"Allah berfirman kepada Adam: Wahai Adam,Aku telah mengemukakan amanat kepada langit dan bumi, tetapi mereka tidak sanggup mengembannya. Apakah engkau sanggup mengembannya dengan apa yang ada didalamnya??
Adam bertanya, ?Apa yang ada di dalamnya,wahai Rabb-ku??
Allah menjawab, ?Jika engkau mengembannya maka engkau diberi pahala dan jika engkau mengabaikannya maka engkau akan diazab.?
Adam lalu mengembannya dengan apa yang adadi dalamnya. Adam tidak tinggal di Surga kecuali seukuran antara shalat yang pertama sampai shalat Ashar hingga setan mengeluarkannya dari surga. (HR.at-Tirmidzi).
Berdasarkan hadis ini, Ibn Abbas berpendapat, bahwa amanah dalam ayat ini maknanya adalah kewajiban-kewajiban dimana seorang hamba diberi amanah oleh Allah untuk melaksanakannya.
Al-Qurthubi dan sebagian mufassir mengatakan bahwa "amanah" dalam ayat itu adalah seluruh tugas-tugas keagamaan.
Ath-Thabathaba'i, ketika menafsirkan ayat tersebut,ia mengemukakan bermacam-macam pengertian dari amanah, yaitu: (1) tugas-tugas/beban kewajiban,sehingga bila orang mau mematuhinya, maka akan dimasukkan ke dalam surga,sebaliknya bila melanggarnya akan dimasukkan ke neraka; (2) akal, yangmerupakansendi bagi pelaksanaan tugas-tugas/beban kewajiban dan tempat bergantungnyapahala dan siksa; (3) kalimah "La ilaaha illa Allah; (4)anggota-anggotabadan, termasuk di dalamnya alat-alat potensial atau potensi-potensi dasar manusia, yang mampu mengemban dan melaksanakan amanah dari Allah yang harusdijaga dan hanya digunakan dalam batas-batas yang diridlai olehNya; (5)ma'rifah kepada Allah. Pengertian yang keempat itulah,menurut Ath-Thabathaba'i, yang lebih mendekati kebenaran.
Al-Raghib al-Asfahani, pakar bahasaal-Qur'an, mengemukakan beberapapengertian tentang amanah, yaitu: (1) kalimahtauhid; (2) al-'adalah (menegakkankeadilan); (3) akal. Menurut Al-Asfahani,bahwa pengertian yang ketiga itulahyang benar, karena dengan akal bisa tercapai ma'rifah tauhid, bisa terwujudkan keadilan dan mampu menjangkau berbagai ilmu pengetahuan dan sebagainya, bahkanakal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain.
Dari beberapa pendapat ahli tafsir tersebut dapat difahami bahwa tugas hidup manusia yang merupakan amanah dari Allah itu pada intinya ada dua macam, yaitu :sebagai Abdullah (menyembah atau mengabdi kepada Allah), dan sebagai Khalifah Allah, yang keduanya harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.

1.Tugas Manusia Sebagai Hamba Allah ('Abdullah)

Kenapa kita diberi tugas sebagai hambaAllah..?, untuk menjawab pertanyaanini kita lihat dulu firman Allah SWT:" Dan(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):"Bukankah Aku iniTuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (EngkauTuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"(QS.7:172)
Di ayat ini kita (di alam ruh) sudah bersaksi bahwa Allah adalah Tuhan kitadan kita bersedia tunduk dan patuhpada-Nya,oleh karena itu kalau manusia maukonsisten terhadap perjanjiannya daneksistensi dirinya atau naturnya,maka salahsatu tugas hidup yang harusdilaksanakannya adalah 'abdullah (hamba Allah yangsenantiasa tunduk dan patuhkepada aturan dan KehendakNya serta hanya mengabdikepadaNya).
Hanya saja diri manusia juga telah dianugerahi kemampuan dasar untuk memilih atau mempunyai "kebebasan" seperti firman Allah:
"maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu(jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya."(Q.S. al-Syams: 8-10), dans ehingga walaupun roh Ilahi yang melekat pada tubuh material manusia telah melakukan perjanjian dengan Allah (untuk bersedia tunduk dan taat kepadaNya),tetapi ketundukannya kepada Allah tidaklah terjadi secara otomatis dan pasti sebagaimana robot, melainkan karena pilihan dan keputusannya sendiri. Dan manusia itu dalam perkembangannya dari waktu-kewaktu suka melupakan perjanjian tersebut, sehingga pilihannya ada yang mengarah kepada pilihan baiknya (jalan ketaqwaan) dan ada pula yang mengarah kepada pilihan buruknya (jalan kefasikan).Karena itu Allah selalu mengingatkan kepada manusia, melalui para Nabi atau Rasul-rasulNya sampai dengan Nabi Muhammad SAW,agar manusia senantiasa tetap berada pada naturnya sendiri, yaitu taat, patuh dan tunduk kepada Allah SWT.

2.Tugas Manusia Sebagai Khalifah

Tugas manusia sebagai khalifah banyak sekali,tugas-tugas kekhalifahan tersebut menyangkut tugas kekhalifahan terhadap diri sendiri,tugas kekhalifahan dalam keluarga/rumah tangga,tugas kekhalifahan dalam masyarakat,dan tugas kekhalifahan terhadap alam.
#Tugas Kekhalifahan terhadap diri sendiri:
(1) Menuntut ilmu pengetahuan (QS.16:43)
(2) Memakan makanan yang halal(QS.2:168)
#Tugas Kekhalifahan dalam Keluarga / Rumahtangga:
(1) Menjaga keluarga dari siksaneraka (QS.66:6)
#Tugas Kekhalifahan dalam masyarakat:
(1) Mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (QS.49:10)
(2) Tolong-menolongdalam kebajikan (QS.5:2)
(3) MenegakkanKeadilan (QS.4:135)
(4) Bertanggungjawab terhadap amar ma'ruf nahi munkar (QS.3:104,110)
#Tugas Kekhalifahan terhadap alam:
(1) Tidakberbuat kerusakan di muka bumi (QS.28:77), (QS.30:41)
Dan masih banyak lagi tugas yang mencakup tugas-tugas diatas,penulis hanya memaparkan beberapa saja,terlihat sangat berat sekali tugas-tugas kita sebagai khalifah,itu kenapa langit dan bumi dan gunung-gunung enggan menerima tugas-tugas itu,tapi Allah memberikan tugas itu kepada manusia karena manusia dianggap mampu menunaikannya. Dengan mengirimkan para Nabi dan Rasul sebagai contoh dan suri tauladan dan adanya Al-Qur'an sebagai petunjuk dan diberikannya potensi akal dan hati diharapkan manusia mampu malaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah dimuka bumi dan Allah tidak membebani manusia diluar kesanggupannya seperti firman Allah SWT: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya..." (QS.2:286)
Ini hanyalah tulisan kecil saja,akan menjadi pembahasan yang panjang jika kita merincinya satu per satu dan ini karena pengetahuan penulis yang masih terbatas,intinya SOP sebagai khalifah (standard operating procedure)-nya ada di dalam Al-Qur'an dan telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Mari kita tutup dengan doa agar kita semua sadar dan diberikan kemampuan untuk menunaikan tugas-tugas yang diamanahkan Allah SWT..
"...Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami,janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Berima'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami,maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS.2:286)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar